Seorang
calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika memperoleh
jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang dimaksud pendidikan. Jawaban yang
benar tentang pendidikan diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya,
konsepdasar yang melandasinya, dan wujud pendidikan sebagi sistem. Bab II ini
akan mengkaji pengertian pendidikan,unsur-unsur pendidikan, dan sistem
pendidikan.
A.
PENGERTIAN
PENDIDIKAN
1.
Batasan
tentang Pendidikan
Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para
ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain.
Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan,
aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.
a.
Pendidikan
sebagai Proses transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan
diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang
lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi
tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih
cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan
lain-lain.
b.
Pendidikan
sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan
diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada
terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2
sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka
yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.
c.
Pendidikan
sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan
sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar
menjadi warga negara yang baik.
d.
Pendidikan
sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja
diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal
dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan
karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
e.
Definisi
Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan
batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang
berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta
Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat
memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa.
2.
Tujuan
dan Proses Pendidikan
a.
Tujuan
pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang
nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.
Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan
pendidikan dazn merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan
pendidikan.
b.
Proses
pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas
segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan
pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas
komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi
ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses
pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.
3.
Konsep
Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH)
PSH bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu
tidak identik dengan persekolahan, PSH merupakan sesuatu proses
berkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup. Ide tentang PSH yang hampir
tenggelam, yang dicetuskan 14 abad yang lalu, kemudian dibangkitkan kembali
oleh comenius 3 abad yang lalu (di abad 16). Selanjutnya PSH didefenisikan
sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan
pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan penstruktursn ini diperluas
mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai paling
tua.(Cropley:67)
Berikut ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH
diperlukan:
a. Rasional
b. Alasan keadilan
c. Alasan ekonomi
d. Alasan faktor sosial yang berhubungan dengan
perubahan peranan keluarga, remaja, dan emansipasi wanita dalam kaitannya
dengan perkembangan iptek
e. Alasan perkembangan iptek
f. Alasan sifat pekerjaan
4.
Kemandirian
dalam Belajar
a.
Arti
dan Prinsip yang
melandasi
Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai
aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kamauan sendiri,
pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Konsep
kemandirian dalam belajar bertumpu pada perinsip bahwa individu yang belajar
akan sampai kepada perolehan hasil belajar.
b.
Alasan
yang menopang
Conny Semiawan, dan kawan-kawan (Conny S. 1988;
14-16) mengemukakan alasan sebagai berikut:
·
Perkembangan
iptek berlangsung semakin pesat sehingga tidak mungkin lagi para
pendidik(khususnya guru) mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta
didik.
·
Penemuan
iptek tidak mutlak benar 100%, sifatnya relatif.
·
Para ahli
psikologi umumnya sependapat, bahwa peserta didik mudah memahami konsep-konsep
yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret dan wajar
sesuai dengan situasi dan kondidi yang dihadapi dengan mengalami atau
mempraktekannya sendiri.
·
Dalam proses
pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak dilepaskan
dari pengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik.
B.
UNSUR-UNSUR
PENDIDIKAN
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1. Subjek yang dibimbing (peserta didik).
2. Orang yang membimbing (pendidik)
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik
(interaksi edukatif)
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan
pendidikan)
5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi
pendidikan)
6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan
metode)
7. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung
(lingkungan pendidikan)
Penjelasan:
1.
Peserta
Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan
modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek
atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh
pendidik ialah:
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis
yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
b. Individu yang sedang berkembang.
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan
perlakuan manusiawi.
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk
mandiri.
2.
Orang
yang membimbing (pendidik)
Yang dimaksud pendidik adalah orang yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik.
Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung
jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran,
latihan, dan masyarakat.
3.
Interaksi
antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi
timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan
pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses
berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat
pendidikan.
4.
Ke
arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
a. Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu
yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan
pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat
efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang
preventif dan yang kuratif.
b. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan
pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat
pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
C.
PENDIDIKAN
SEBAGAI SISTEM
1.
Pengertian
Sistem
Beberapa definisi sitem menurut para ahli:
a. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang
kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau
bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh.
(Tatang M. Amirin, 1992:10)
b. Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling
berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang
Amirin, 1992:10)
c. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau
subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)
2.
Komponen
dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan.
Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari
sejumlah komponen. Komponen tersebut antara lain: raw input (sistem baru),
output(tamatan), instrumental-input(guru, kurikulum), environmental
input(budaya, kependudukan, politik dan keamanan).
3.
Hubungan
Sistem Pendidikan
dengan Sitem Lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem
Sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang
lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang ekonomi, pendidikan,dan politik
masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan formal, nonformal, dan informal
merupakan subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan
seterusnya.
4.
Pemecahan
Masalah Pendidikan secara Sistematik
a.
Cara
memandang sistem
Perubahan cara memandang suatu status dari
komponen menjadi sitem ataupun sebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari
sitem yang lebih besar, tidak lain daripada perubahan cara memandang ruang
lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan.
b.
Masalah
berjenjang
Semua masalah tersebut satu sama lain saling
berkaitan dalam hubungan sebab akibat, alternatif maslah, dan latar belakang
masalah.
c.
Analisis
sitem pendidikan
Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan
dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang
efesien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah: bahwa
kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya harus memperhitungkan
segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan.
d.
Saling
hubungan antarkomponen
Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya
suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin
tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak
berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.
e.
Hubungan
sistem dengan suprasistem
Dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem
yang satu saling berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh
karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan satu aspek dari
kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya
memerlukan pembinaandan pengembangan.
5.
Keterkaitan
antara Pengajaran dan Pendidikan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari persoalan
pengajaran dan pendidikan adalah:
a. Pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Masing-masing saling mengisis.
b. Pembedaan dilakukan hanya
untuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat dipahami lebih baik.
c. Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan
pendidikan, sebab pendidikan membentuk wadah, sedangkan pengajaran mengusahakan
isinya. Wadah harus menetap meskipun isi bervariasi dan berubah.
6.
Pendidikan
Prajabatan (preservice education) dan Pendidikan dalam Jabatan (inservice
education) sebagai Sebuah Sistem
Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal
secara formal kepada calon pekerja dalam bidang tertentu dalam periode waktu
tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal
tambahan kepada oramg-orang yang telah bekerja berupa penataran, kursus-kursus,
dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanya memberikan bekal
dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai diberikan oleh pendidikan dalam
jabatan.
7.
Pendidikan
Formal, non-formal, dan informal sebagai sebuah sistem.
Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan
persekolahan, berupa rangkaian jenjang pedidikan yang telah baku, misalnya
SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal lebih difokuskan pada pemberian
keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan informal adalah suatu
fase pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan nonformal.
Dapat
disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya
dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan
dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia
sangat bergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)